Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Golongan Daran Dan Tekanan Darah


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
“GOLONGAN DARAH DAN TEKANAN DARAH”




Disusun Oleh :
1.     Ahmad Sifaul Kulyubi      (02)
2.     M. Zaenul Romadoni        (17)
3.     Mayang Alfiana Nurriza   (18)
4.     Nur Rahayu Februantika   (21)

Kelompok 7 ( Tujuh )
 Kelas          : XI IPA 1

SMA NEGERI 1 JENGGAWAH
2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang
             Sering kali kita mendengar kata “golongan darah”. Entah itu di KTP, SIM, dan lain sebagainya. Sebenarnya golongan darah itu apa sih? Dan golongan darah itu sendiri di bagi menjadi berapa macam?. Dan pastinya kita semua juga pernah mendengar kata “darah rendah, darah tinggi, dan darah normal”. Nah apakah kalian tau maksud dari itu semua apa. Apakah darah rendah itu, darah yang ada di dalam tubuh kita sedikit, sedangkan jika darah tinggi itu darah yang ada pada tubuh kita banyak, dan jika darah normal itu berarti darah yang ada ditubuh kita itu seimbang dengan tubuh kita? Bukan begitu maksudnya. Maksudnya adalah bahwa tekanan yang ada di dalam tubuh kita ini. tekanan yang ada di dalam tubuh kita ini rendah, tinggi ataukah normal. Bukan masalah darah nya sedikit atau darahnya banyak. Nah, pada laporan yang kelompok kami buat kali ini, kami akan membahas tentang golongan darah dan tekanan darah.
              Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.
Penggolongan darah pada manusia dibagi menjadi beberapa sistem, antara lain.
Sistem ABO, Sistem MN, Sistem Rh. Dari beberapa sistem tadi, kita akan membahas tentang sistem ABO saja, dikarena praktikum kali ini kita hanya akan membahas tentang golongan darah dan tekanan darah.
              Sistem ABO, Dasar penggolongan darah adalah adanya aglutinogen (antigen) di dalam sel darah merah dan aglutinin (antibodi) di dalam plasma (serum). Aglutinogen adalah zat yang digumpalkan, sedangkan aglutinin adalah zat yang menggumpalkan. Dalam sistem ABO, ada tidaknya antigen tipe A dan B di dalam sel darah merah menentukan golongan darah seseorang. Sistem tersebut mengelompokkan darah manusia menjadi empat golongan yaitu A, B, AB, dan O
              Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh pompa jantung untuk menggerakkan darah keseluruh tubuh. Darah membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.

1.2 Tujuan
            1.      Untuk mengetahui macam golongan darah yang dimiliki oleh manusia
            2.      Untuk mengetahui golongan darah yang dimiliki oleh kelompok kami
            3.      Untuk mengetahui tekanan darah yang dimiliki oleh kelompok kami

1.3 Manfaat
            a.       Dapat mengetahui apa saja golongan darah yang dimiliki oleh manusia
            b.      Dapat mengetahui golongan darah apa saja dimiliki oleh anggota kelompok kami
            c.       Dapat mengetahui tekanan darah yang dimiliki oleh anggota kelompok kami

BAB II
DASAR TEORI
2.1    Dasar Teori
2.2.1 Darah
              Darah merupakan salah satu komponen penting di dalam tubuh makhluk hidup termasuk manusia. Fungsi darah antara lain:
  1. Sebagai alat transportasi yaitu pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan keseluruh       sel tubuh
  2. Mengangkut oksigen dari sistem pernapasan, yaitu paru-paru keseluruh tubuh
  3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme, misalnya karbondioksida, dari seluruh sel tubuh ke organ ekskresi, misalnya paru-paru
  4. Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran
  5. Memelihara keseimbangan cairan tubuh
  6. Mempertahankan tubuh terhadap penyakit menular dan infeksi kuman-kuman atau antibody (oleh sel-sel darah putih)
  7. Mengatur keseimbangan asam dan basa, untuk menghindari kerusakan-kerusakan jaringan
              Darah terdiri dari dua komponen yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah yang ada pada darah sekitar 55% dari jumlah darah dalam tubuh manusia, sedangkan sel-sel darah ada pada darah sekitar 45%. Sel-sel darah dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit.
              Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.
Penggolongan darah pada manusia dibagi menjadi beberapa sistem, antara lain.
Sistem ABO, Sistem MN, Sistem Rh. Dari beberapa sistem tadi, kita akan membahas tentang sistem ABO saja, dikarena praktikum kali ini kita hanya akan membahas tentang golongan darah dan tekanan darah.
              Sistem ABO, Dasar penggolongan darah adalah adanya aglutinogen (antigen) di dalam sel darah merah dan aglutinin (antibodi) di dalam plasma (serum). Aglutinogen adalah zat yang digumpalkan, sedangkan aglutinin adalah zat yang menggumpalkan. Dalam sistem ABO, ada tidaknya antigen tipe A dan B di dalam sel darah merah menentukan golongan darah seseorang. Sistem tersebut mengelompokkan darah manusia menjadi empat golongan yaitu A, B, AB, dan O
              Golongan darah manusian ditentukan berdasarkan enis antigen dan antibody yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut :

  1. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif
  2. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.
  3. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
  4. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
              Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia. Ilmuan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel award bidang fisiologi dan ekfokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO.
Tabel 2.1 Tabel pewarisan golongan darah kepada anak
Ibu
Ayah
O
A
B
AB
O
O
O, A
O, B
A, B
A
O. A
O, A
O, A, B, AB
A, B, AB
B
O, B
O, B
O, B
A, B, AB
AB
A, B
A, B, AB
A, B, AB
A, B, AB

2.2.2 Tekanan Darah
              Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh pompa jantung untuk menggerakkan darah keseluruh tubuh. Darah membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tabel 2.1 Kategori tingkat tekanan darah (BP) pada dewasa usia 18 tahun keatas
Tekanan Darah Level (mmHG)
kategori
Sistolik BP (mmHG)
Diastolik BP (mmHG)
Tekanan darah normal
< 130
< 80
Tekanan darah tinggi-normal
130 – 139
80 – 89
Hipertensi tingkat 1
140 – 159 *
90 – 99
Hipertensi tingkat 2
≥ 160 *
≥ 100
Hipertensi sistolik
Terisolasi*
≥ 140
< 90

Biasanya, tekanan darah Anda akan meningkat jika:

  1. Volume darah Anda meningkat karena terlalu banyak asupan garam yang mengumpulkan banyak air dalam tubuh.
  2. Pembuluh darah Anda menjadi lebih rentan terhadap atherosclerosis, proses dimana substansi lemak terkumpul pada dinding pembuluh darah.
  3. Tekanan darah Anda bisa meningkat karena konsumsi alkohol, merokok dan obesitas. Anda dapat menurunkan resiko terkena tekanan darah tinggi dengan menjaga indeks berat tubuh (BMI) antara 18.5 dan 22.9 (lihat table di bawah).
Tabel 2.3 Klasifikasi Indeks Berat Tubuh oleh Aksi Kesehatan Umum di Asia
Indeks Berat Tubuh = Berat(kg)/ Tinggi (m) x Tinggi (m)
BMI (kg/m2) (untuk dewasa)
Resiko penyakit jantung dan diabetes
≥ 27,5
Resiko tinggi
23,0 – 27,4
Resiko sedang
18,5 – 22,9
Resiko rendah
≤ 18,5
Resiko penyakit kekurangan nutrisi dan osteoporosis
              Tekanan darah 120/80 mmHg dibaca “120 terhadap 80 milimeter merkuri”. Angka diatas merupakan tekanan sistolik, sistolik merupakan tekanan arteri Anda ketika darah memompa. Angka di bawah merupakan tekanan darah diastolik, diastolik merupakan tekanan darah pada saat jantung tidak sedang berkonstraksi atau beristirahat.
              Tekanan darah normal mungkin beragam antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg pada wanita sehat. Hipertensi terjadi ketika tekanan darah seseorang selalu diatas 140/90 mmHg. Jika Anda memiliki penyakit ginjal atau diabetes, Anda harus berusaha untuk menjaga tekanan darah Anda di sekitar 120/80 mmHg seiring dengan peningkatan tekanan darah marjinal dapat meningkatkan resiko terkena komplikasi.
              Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah Seseorang Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor, yaitu faktor fisiologis dan faktor patologis. Faktor fisiologis ialah faktor yang berkaitan langsung terhadap kondisi jantung. Sedangkan faktor patologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi tubuh secara fisik.
              Factor fisiologis dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya yaitu :
     a.       Kelenturan dinding arteri
     b.      Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah
     c.       Kekuatan gerak jantung
     d.      Viscositas darah, semakin besar biskositas maka makin besar pula resistensi terhadap aliran
     e.       Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat
     f.       Kapasitas pembuluh darah, semakin besar kapasitas pembuluh darah maka semakin tinggi
           tekanan darah 
Factor patologis dipengaruhi oleh bebrapa fator, diantaranya yaitu :
  1. Posisi tubuh, baroreseptor akan merespon saat tekanan darah turun dan akan berusaha menstabilkan tekanan darah
  2.  Aktifitas fisik, aktivitas fisik membutuhkan energy sehingga butuh aliran yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (takanan darah naik)
  3.  Temperature, menggunakan sistem rennin-angiotensin-vasokonstriksi perifer. Temperature pun dapat berkaitan dengan aktifitas, suhu yang tinggi diakibatkan karena aktifitas yang banyak sedangkan suhu yang rendah dikarenakan aktifitas yang cenderung ringan
  4.  Usia, semakin bertambah usia, semakin bertambah pula tekanan darah hal ini disebabkan oleh berkurangnya elastisitas pembuluh darah
  5.  Jenis kelamin, wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran. Sedangkan pria yang memiliki banyak aktifitas pun cenderung memiliki tekanan darah yang tinggi
  6. Emosi, emosi akan menaikkan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset baroreseptor unatuk menaikkan tekanan darah. Emosi akan memicu kerja hormone adrenali, adrenalin pria lebih tinggi karena diperngaruhi oleh syaraf parasimpatis
  7. Makanan, makanan dapat menjadi pemicu tekannan darah yang tinggi, diantaanya makanan yang mengandung garam (NaCl). Garam akan mempengaruhi retensi Na+ dalam darah sehingga dapat menyebabkan penumpukan Na+ dalam darah
  8. Hormon, hormon renin yang terdapat dalam ginjal memiliki peranan untuk merangsang pengeluaran angioternsin yang kemudian akan memperngaruhi rangsangan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah)
              Berdasarkan faktor – faktor yang telah dijelaskan diatas maka dapat ditarik hipotesa bahwa tekanan darah seseorang dapat diketahui berdasarkan faktor patologisnya. Jika seseorang yang terbiasa memiliki aktifitas banyak maka akan memiliki tekanan darah yang tinggi sedangkan sebaliknya jika seseorang memiliki aktifitas yg sedikit tekanan darahnya pun akan cenderung menunjukkan angka normal.

BAB III
METODE DAN HASIL PRAKTIKUM

3.1    Alat dan Bahan Metode Penelitian 1 “Tes Golongan Darah”
3.1.1 Alat yang digunakan :
         1.        Kaca objek (Object glass)
         2.        Alkohol 70%
         3.        Tisu
         4.        Blood lancet
         5.        Batang pengaduk
3.1.2 Bahan yang digunakan :
  1. Serum anti-A
  2. Serum anti-B
  3. Serum anti-AB
3.2 Cara Kerja ( Tes Golongan Darah ) :
  1. Menyiapkan kaca objek dan blood lancet yang sudah dibersihkan dengan alcohol 70%. Tidak bergantian dalam pemakaian kaca objek dan blood lancet.
  2. Membersihkan jari tengah dengan kertas alcohol 70%. Juga membersihkan blood lancet yang digunakan dengan alcohol .
  3. Menusukkan ujung jari tersebut dengan menggunakan blood lancet, pijat-pijat ujung jari agar mudah keluar.
  4. Meneteskan pada kaca objek di 4 titik dengan jarak tidak terlalu berdekatan. Membersihkan lagi ujung jari bekas tusukan dengan alcohol 70%, agar tidak terinfeksi.
  5. Meneteskan 1 tetes serum anti-A, anti-B, dan anti-AB pada masing-masing tetesan darah. Mengaduk darah yang bercampur serum degan menggunakan batang pengaduk.
  6. Mengamati dengan cermat dan memperhatikan ada atau tidaknya penggumpalan.
  7. Menentukan tipe golongan darah berdasarkan hasil analisis reaksi penggumpaan. Mencatat datanya ke dalam table.
  8. Setelah praktikum selesai, membersihkan kaca objek dengan sabun, membilas dengan air bersih dan steril.
3.3 Hasil Pengamatan
Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Golongan Darah
No.
Nama
Anti-A
Anti-B
Anti-AB
Gol. Darah
1.
Ahmad Sifaul Kulyubi
Tidak menggumpal
Menggumpal
Menggumpal
B
2.
M. Zaenul Romadoni
Tidak menggumpal
Menggumpal
Meggumpal
B
3.
Mayang Alfiana Nurriza
Menggumpal
Menggumpal
Menggumpal
AB
4.
Nur Rahayu Februantika
Tidak menggumpal
Tidak menggumpal
Tidak menggumpal
O

              Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat raktikum golongan darah, golongan darah yang dimiliki oleh kelompok kami yang lebih dominan adalah golongan darah B. Ahmad Sifaul Kulyubi dan M. Zaenul Romadoni bergolongan darah B, Mayang Alfiana Nuriza bergolongan darah AB (jenis golongan darah yang langka di dunia), dan Nur Rahayu Februantika bergolongan darah O. Untuk menyimpulkan bahwa seseorang tersebut mempunyai golongan darah A, B, AB, atau O adalah dengan mengamati pada darah tersebut yang telah diberi anti-A, anti-B, dan anti AB. Jika pada darah yang diberi anti-A menggumpal, dan darah yang diberi anti-B tidak menggumpal, maka otomatis darah yang diberi anti-AB juga akan menggumpal, itu berarti darah tersebut bergolongan A. jika pada darah yang diberi anti-A tidak menggumpal, dan darah yang diberi anti-B menggumpal, maka otomatis darah yang diberi anti-AB juga akan menggumpal, itu berarti darah tersebut bergolongan B. Jika pada darah yang diberi anti-A menggumpal, dan darah yang diberi anti-B menggumpal, maka otomatis darah yang diberi anti-AB juga aka menggumpal. Itu berarti darah tersebut bergolongan AB. Dan jika darah yang diberi anti-A tidak menggumpal, dan darah yang diberi anti-B tidak menggumpal, otomatis darah yang diberi anti-AB tidak akan menggumpal, itu berarti darah tersebut bergolongan O.

3.4    Alat dan Bahan Metode Penelitian 2 “Untuk Tes Tekanan Darah”
3.4.1 Alat yang digunakan :
               1.      Sphygmomanometer jarum
               2.      Stetoskop
2.4.2 Bahan yang digunakan :
               1.      Manset Sphygamomanometer

3.5 Cara Kerja ( Tes Tekanan Darah ) :
  1. Memasang dengan rapat manset sphygamomanometer pada lengan kiri atas pasien dengan jarak 3 jari (telunjuk, tengah, manis) dari fossa cubiti teman (pasien)
  2. Menempatkan stetoskop pada telinga
  3. Memastikan kepala stetoskop dalam posisi terbuka (on). Cara memastikannya dengan mengetuk secara perlahan pada area sensor kepala stetoskop. Jika terdengar bunyi, maka stetoskop dalam kondisi on.
  4. Mencari denyut nadi dibagian siku dalam lengan kiri pasien. Biarkan lengan rileks
  5. Meletakkan kepala stetoskop pada denyut nadi tadi (menggunakan tangan kiri)
  6. Memastikan katup kantung tekanan dalam keadaan tertutup (dengan memutar skrup searah jarum jam sampai rapat)
  7. Memompa kantung tekanan sampai maksimal 160 mmHg pada penunjuk jaruk manometer
  8. Membuka perlahan-lahan katub kantung tekanan. Jarum pada manometer akan turun perlahan-lahan seiring dibukanya katub kantung tekanan tersbut.
  9. Mendengarkan dan menandai bunyi yang terdengar pertama dan terakhir kali muncul saat jarum pada manometer turun
  10. Bunyi yang pertama menunjukkan batas atas/sistole/rentang waktu ketika jantung berkontraksi (misalnya : 120). Bunyi yang terakhir menunjukkan batas bawah diastole/rentang waktu ketika jantung berelaksasi (misalnya 90). Maka tekanan darah/tensi pasien tersebut adalah 120/90
  11. Membuka katub kantong tekanan sampai jarum pada manometer menunjukkan angka 0 (nol)
  12. Membuka manset/sabuk tensimeter pada pasien, dan kempiskan, lalu gulung dan masukkan kembali pada kotak penyimpanan
  13. Melepaskan stetoskop dan pastikan kepala stetoskop dalam kondisi tertutup (off)
3.6 Hasil Pengamatan
Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Tekanan Darah
No.
Nama
Sistole
Diastole
Tekanan Darah
1.
Ahmad Sifaul Kulyubi
120 mmHg
80 mmHg
Normal
2.
M. Zaenul Romadoni
120 mmHg
80 mmHg
Normal
3.
Mayang Alfiana Nurriza
110 mmHg
80 mmHg
Normal
4.
Nur Rahayu Februantika
110 mmHg
70 mmHg
Normal

              Berdasarkan pengamatan yang dilakukan saat praktikum, tekanan darah yang dimiliki siswa - siswi di kelompok kami ini, semuanya memiliki tekanan darah yang normal. Tekanan darah yang dapat dibilang tekanan darah normal yaitu darah sistoliknya kurang dari 130 mmHG, dan diastoliknya kurang dari 80 mmHG, pada seseorang yang mempunyai tekanan darah tinggi, biasanya mempunyai sitolik yaitu diatas 130 mmHG dan diastoliknya diatas 80 mmHG. Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran. Sedangkan pria berbeda denagan wanita, seorang pria cenderung memiliki tekanan darah tinggi, seorang pria yang memiliki banyak aktifitas pun sama-sama cenderung memiliki tekanan darah yang tinggi.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
              Berdasarkan praktikum tes golongan darah, dapat disimpulkan bahwa golongan darah manusia dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

  1. Golongan darah A, yaitu jika pada saat darah diberi serum anti-A menggumpal, anti-B tidak menggumpal, dan jika diberi serum anti-AB menggumpal.
  2. Golongan daah B, yaitu jika pada saat darah diberi serum anti-A tidak menggumpal, anti-B menggumpal, dan jika diberi serum anti-AB menggumpal
  3. Golongan darah AB, yaitu jika pada saat darah diberi serum anti-A menggumpal, anti-B menggumpal, dan jika diberi serum anti-AB menggumpal
  4. Golongan darah O, yaitu jika pada saat darah diberi serum anti-A tidak menggumpal, anti-B tidak menggumpal, dan jika diberi anti-AB tidak menggumpal
             Dengan mengetahui jenis golongan darah dapat memudahkan dalam proses tansfusi darah apa saja yang cocok antaa donor (yang memberikan darah) dan resipien (yang menerima darah).
Golongan darah yang dimiliki oleh kelompok kami
Tabel 4.1
No.
Nama
Anti-A
Anti-B
Anti-AB
Gol. Darah
1.
Ahmad Sifaul Kulyubi
Tidak menggumpal
Menggumpal
Menggumpal
B
2.
M. Zaenul Romadoni
Tidak menggumpal
Menggumpal
Meggumpal
B
3.
Mayang Alfiana Nurriza
Menggumpal
Menggumpal
Menggumpal
AB
4.
Nur Rahayu Februantika
Tidak menggumpal
Tidak menggumpal
Tidak menggumpal
O
             
              Berdasarkan praktikum tekanan darah yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tekanan darah yang dimiliki oleh anggota kelompok kami adalah
Tabel 4.2
No.
Nama
Sistole
Diastole
Tekanan Darah
1.
Ahmad Sifaul Kulyubi
120 mmHg
80 mmHg
Normal
2.
M. Zaenul Romadoni
120 mmHg
80 mmHg
Normal
3.
Mayang Alfiana Nurriza
110 mmHg
80 mmHg
Normal
4.
Nur Rahayu Februantika
110 mmHg
70 mmHg
Normal
              Tekanan darah normal mungkin beragam antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg pada wanita sehat. Hipertensi terjadi ketika tekanan darah seseorang selalu diatas 140/90 mmHg. Jika Anda memiliki penyakit ginjal atau diabetes, Anda harus berusaha untuk menjaga tekanan darah Anda di sekitar 120/80 mmHg seiring dengan peningkatan tekanan darah marjinal dapat meningkatkan resiko terkena komplikasi.
4.2 Saran
              Jika hendak melakukan praktikum, lakukanlah dengan hati-hati dan teliti agar hasil yang didapatkan baik dan memuaskan. Jangan lupa agar menggunakan alcohol terlebih dahulu sebelum dan sesudah melakukan penginjekan darah dalam praktikum golongan darah. Berhati-hatilah jika menggunakan semua alat-alat untuk praktikum, terutama alat stetoskop. Dan jika telah melakukan praktikum menggunakan stetoskop, langsung tutup kepala stetoskop (off) karena jika tidak, maka alat tersebut tidak akan peka lagi terhadap suara, alias rusak. Untuk melakukan praktikum ini sebaiknya didampingi oleh seseorang yang telah berpengalaman.


DAFTAR PUSTAKA

http://bani-fahmi.blogspot.com/2013/10/materi-pembelajaran-pembahasan-golongan. html
http://mulanovich.blogspot.com/2013/11/golongan-darah-sistem-a-b-o.html#ixzz3P7Fjdt4X
http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah
http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/03/beragam-cara-mentukan-golongan-darah.html
http://www.materisma.com/2014/01/penjelasan-fungsi-dan-komposisi-darah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah
https://www.singhealth.com.sg/PatientCare/Overseas-Referral/bh/Conditions/Pages/High-Blood-Pressure-Management.aspx
http://tokoalkes.com/blog/cara-menggunakan-stetoskop-dalam-mengukur-tekanan-darah
http://klikharry.com/2012/07/18/tensimeter-alat-pengukur-tekanan-darah/
http://zakia.griyasantun.com/2014/04/belajar-mengukur-tekanan-darah-dengan-tensimeter/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar