Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Ekskresi

 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
“EKSKRESI PADA MANUSIA”

 


Disusun Oleh :

1.   Ahmad Sifaul Kulyubi           (02)
2.   M. Zaenul Romadoni             (18)
3.   Mayang Alfiana Nurriza        (18)
4.   Nur Rahayu Februantika        (21)

Kelompok 7 ( Tujuh )
Kelas         : XI IPA 1

SMA NEGERI 1 JENGGAWAH

2015

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru. Pada uji praktikum kali ini kita akan lebih khusus membahas tentang alat ekskresi pada ginjal dimana yang dihasilkan ginjal adalah urine. Urine adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinari. Ekskresi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Buang air kecil merupakan suatu hal yang normal, namun kenormalan tersebut dapat menjadi tidak normal apabila urine yang kita keluarkan tidak seperti biasanya. Misalnya mengalami perubahan warna atau merasakan nyeri saat melakukan proses buang air kecil. Jika hal itu terjadi maka yang kita lakukan adalah periksa. Pemerikasaan pada urine dapat menentukan penyakit apa yang sedang diderita oleh seseorang. Oleh sebab itu dalam laporan ini kami akan membahas proses pemeriksaan urine
1.2  Tujuan

  1. Ingin mengetahui pH urine dari anggota kelompok kami
  2. Ingin mengetahui ada tidaknya kandungan NH3 pada urine dari anggota kelompok kami
  3. Ingin mengetahui ada tidaknya kandungan glukosa pada urine dari anggota kelompok kami
  4. Ingin mengetahui ada tidaknya kandungan protein pada urine dari anggota kelompok kami
  5. Ingin mengetahui ada tidaknya kandungan klorida pada urine dari anggota kelompok kami
1.3  Manfaat
Agar mengetahui sample urine dari kelompok kami ini normal atau tidak dan agar hidup kedepannya lebih menjaga kesehatan, dan merawat dengan baik alat ekskresi yang ada di dalam tubuh

BAB II
DASAR TEORI

Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa tersebut berupa keringat (kulit), empedu (hati), CO2 (paru-paru) dan urine (ginjal). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Berikut penjelasannya, akan tetapi pada laporan kali ini yang akan dibahas secara spesifik dari pada yang lain adalah mengenai ginjal.
2.1 Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandunga air dan garam-garam mineral. Fungsi kulit

  1.  Alat pengeluaran (ekskresi) dalam bentuk keringat
  2. Pelindungan tubuh dair gangguan fisik (sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis (jamur), dan gangguan kimiawi
  3. Mengatur suhu badan
  4. Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari
  5. Tempat menyimpan kelebihan lemak
  6. Sebagai indra peraba
            Bagian-bagian kulit dibagi menjadi tiga bagian yaitu epidermis (lapisan kulit ari), dermis (lapisan kulit jangat), dan jaringan bawah kulit (subkutaneus). Faktor-faktor pemicu keringat yaitu peningkatan aktifitas tubuh, peningkatan suhu lingkungan, guncangan emosi, dan syaraf. Gangguan yang terjadi pada kulit yaitu seperti jerawat, scabies atau kudis, pruvitus kuranea, eksim atau alergi, dan gangren
2.3 Paru paru
Paru-paru juga merupakan salah satu alat ekskresi karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air. Paru-paru berfungsi sebagia pertukaran oksigen dan karbondioksida ang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. Bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbon dioksida yang bersifat asam ke luar tubuh. Gangguan pada paru-paru yaitu seperti asma atau sesak nafas, kanker paru-paru, dan emfisema
2.4 Hati
Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg. Gangguan hati yaitu seperti wison, hepatitis, dan sirosis. Fungsi hati :

  1.  Menyimpan glikogen (gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin.
  2. Menetralkan racun
  3.  Membentuk protrombin (untuk pembekuan darah)
  4. Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A
  5. Tempat pembekuan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin
  6. Tempat pembentukan sel darah merah pada janin
  7. Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit (sel darah merah)
2.5 Ginjal
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Ginjal dibungkus oleh semacam selapu tipis yang disebut kapsul. Fungsi ginjal :
a.       Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin
b.      Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh
c.       Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh
d.      Mempertahankan keseimbangan kadar asama dan basa dengan cara mengeluarkan kelabihan asam atau basa melalui urin
e.       Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, keratinin, dan amonia melalui urine
            Bagian-bagian ginjal dibagi menjadi tiga macam yaitu korteks (kulit ginjal), medula (sum-sum ginjal), dan rongga ginjal (pelvis). Proses pembentukan urine dibagi menjadi tiga tahapan, yang pertama yaitu filtrasi atau penyaringan, yang kedua yaitu reabsorpsi atau penyerapan kembali, dan yang terakhir yaitu augmentasi atau pengeluaran zat. Zat-zat yang terkandung dalam urine :
a.       Air, kurang lebih 95%
b.      Urea, asam urat, dan amonia merupakan sisa pembongkaran protein
c.       Empedu yang memberikan warna kuning pada urine
d.      Garam yang bersifat racun atau zat-zat berlebihan lainnya
Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar :

  1.  Jumlah air yang diminum
  2. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang
  3. Pengaruh hormon antidiuretik (ADH) atau horom vasopresin yaitu hormon yang mengatur kadar air dalam darah
  4. Iklim. Ketika musim hujan (dingin) produksi urine berlebihan, dan ketika musim kemarau (panas) produksi urine berkurang
  5. Stimulus atau saraf
            Gangguan dan kelainan pada ginjal seperti uremia, albuminuria, diabetes insipidus, diabetes melliteus, nefritis, batu ginjal, gagal ginjal, dan hematuria

BAB III
METODE DAN HASIL PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1.      Tabung reaksi
2.      Tissue
3.      Penjepit tabung reaksi
4.      Pipet
5.      Kertas indikator universal
6.      Korek api
7.      Pembakar spiritus
8.      Gelas kimia
9.      Rak tabung reaksi
3.1.2 Bahan
1.      Urine
2.      Larutan benedict
3.      Larutan biuret
3.2 Langkah Kerja
Uji pH :

  1. Menaruh masing-masing urine di gelas kimia
  2. Mencelupkan sebagian kertas indikator universal sampai warnanya terkena urine semua
  3. Mencocokkan warna kertas indikator universal tersebut dengan standar pH
Uji Kandungan Amoniak (NH3) :

  1. Masukkan masing-masing urine ke dalam tabung reaksi dengan volume yang sama
  2. Memanaskan ujung tabung reaksi dengan pembakar spiritus dan kemudian mencium urine tersebut, urine tersebut berbau pesing atau tidak
Uji Kandungan Glukosa :

  1.  Memasukkan masing-masing urine ke dalam tabung reaksi dengan volume yang sama
  2. Meneteskan larutan benedict ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes
  3. Menjapit tabung reaksi dengan penjepit. Memanaskan ujung tabung rekasi dengan pembakar spiritus, memanasi sampai muncul gelembung-gelembung, akan tetapi jangan sampai mendidih
  4. Mengamati perubahan warna yang terjadi, apabila mengandung gula, urine tersebut akan membentuk endapan dan berwarna merah bata
Uji Kandungan Protein :

  1. Memasukkan masing-masing urine ke dalam tabung reaksi dengan volume yang sama
  2. Menambahkan 5 tetes larutan biuret ke dalam tabung reaksi yang di isi dengan urine, dan biarkan selama 10 menit
  3. Mengamati perubahan yang terjadi pada tabung tersebut
Uji Kandungan Klorida :

  1. Memasukkan masing-masing urine ke dalam tabung reaksi dengan volume yang sama
  2. Memasukkan 5 tetes larutan AgNO3 dan biarkan selama 10 menit
  3. Mengamati perubahan yang terjadi pada tabung tersebut
3.3 Hasil Pengamatan
Tabel 3.1 Uji pH
Nama
pH
Keterangan
Ahmad Sifaul Kulyubi
7
Netral
M. Zaenul Romadoni
6
Basa
Mayang Alfiana Nurriza
6
Basa
Nur Rahayu Februantika
6
Basa
Pada praktikum tersebut diperoleh hasil yaitu, Ahmad sifaul Kulyubi dengan pH 7 yang berarti urine tersebut bersifat netral. M. Zaenul Romadoni, Mayang Alfiana Nurriza, dan Nur Rahayu Februantika dengan pH 6 yang berarti urine tersebut bersifat basa.
Tabel 3.2 Uji Kandungan Amoniak (NH3)
Nama
Bau
Warna
Ahmad Sifaul Kulyubi
Sangit
Berubah
M. Zaenul Romadoni
Pesing
Tetap
Mayang Alfiana Nurriza
Pesing
Tetap
Nur Rahayu Februantika
Sangit
Tetap
Pada saat praktikum tersebut diperoleh hasil yaitu, Ahmad Sifaul Kulyubi dengan urine yang berbau sangit dan warna urine yang telah berubah setelah membakar urine tersebut. M. Zaenul Romadoni dengan urine yang berbau pesing. Mayang Alfiana Nurriza dengan urine yang berbau pesing. Nur Rahayu Februantika dengan urine yang berbau sangit, dan ketiga-tiganya antara doni, mayang, dan rahayu tidak mengalami perubahan warna terhadap urine yang telah dibakar.
Tabel 3.3 Uji Kandungan Glukosa
Nama
Warna
Kadar Gula
Ahmad Sifaul Kulyubi
Hijau
1 %
M. Zaenul Romadoni
Hijau
1 %
Mayang Alfiana Nurriza
Merah
1,5 %
Nur  Rahayu Februantika
Hijau
1 %
Pada saat praktikum tersebut diperoleh hasil yaitu, Ahmad Sifaul Kulyubi, M. Zaenul Romadoni, dan Nur Rahayu Februantika, ketiga-tiganya dengan urine berwarna hijau dan dengan kadar gula sebesar 1%, dengan hasil tersebut maka ketiga-tiganya tidak mengidap penyakit kencing manis, karena dengan kadar gula dan warna seperti itu adalah kadar gula dan warna yang akan terjadi pada urine yang normal. Mayang Alfiana Nurriza dengan urine berwarna merah dan kadar gula sebesar 1,5% maka masih termasuk tidak mengidap penyakit kencing manis.

Ketentuan :
Urine menjadi hijau mengandung kadar gula 1 %
Urine menjadi merah mengandung kadar gula 1,5 %
Urine menjadi orange mengandung kadar gula 2 %
Urine menjadi kuning mengandung kadar gula 5 %

Tabel 3.4 Uji Kandungan Protein
Nama
Warna
Ahmad Sifau Kulyubi
Keruh
M. Zaenul Romadoni
Agak Keruh
Mayang Alfiana Nurriza
Agak Bening
Nur Rahayu Februantika
Bening
Pada saat praktikum tersebut diperoleh hasil yaitu, Ahmad Sifaul Kulyubi dengan urine yang keruh. M. Zaenul Romadoni dengan urine yang agak keruh. Mayang Alfiana Nurriza dengan urine yang agak bening. Dan Nur Rahayu Februantika dengan urine yang bening.
Tabel 3.5 Uji Kandungan Klorida
Nama
Warna
Endapan
Ahmad Sifaul Kulyubi
Bening
Ada Banyak
M. Zaenul Romadoni
Bening
Ada Banyak
Mayang Alfiana Nurriza
Keruh
Ada Banyak
Nur Rahayu Februantika
Bening
Ada Sedikit
Pada saat praktikum tersebut diperoleh hasil yaitu, Ahmad Sifaul Kulyubi, M. Zaenul Romadoni dengan urine yang berwarna bening dan terbentuk banyak endapan yang berarti bahwa mereka berdua banyak makan makanan yang mengandung pemanis, pengawet, dan sejenisnya. Mayang Alfiana Nurriza dengan urine yang keruh dan terbentuk banyak endapan yang berarti dia juga sama seperti yubi dan doni, akan tetapi jika dilihat dari levelnya, maka mayang lebih parah dari pada yubi dan doni. Nur Rahayu Februantika dengna urine bening dan terbentuk sedikit endapan yang berarti bahwa jika dilihat dari levelnya, dia tidak begitu banyak makan makanan yang mengandung pemanis, pengawet, dan sejenisnya dari pada ketiga teman satu kelompoknya.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Ekskresi merupakan proses pengeluaran sisa hasil metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat sisa metabolisme bersifat racun bagi tubuh. Oleh karena itu kerusakan pada alat ekskresi dapat menyebabkan berbagai penyakit di dalam tubuh. Alat ekskresi juga berfungsi membuang zat-zat yang jumlahnya berlebihan didalam tubuh. Hal itu berkaitan dengan sistem osmoregulasi, yaitu pengaturan keseimbangan konsentrasi cairan dalam tubuh. Dan dari praktikum yang telah dilakukan, di dapatakan hasil seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1
Nama
pH
HH3
Glukosa
Protein
Klorida
Ahmad Sifaul K
7
S.B
Hijau
Keruh
Bening
M.Zaenul Ramadoni
6
P.T
Hijau
Agak Keruh
Bening
Mayang Alfiana N
6
P.T
Merah
Agak Bening
Keruh
Nur Rahayu F
6
S.T
Hijau
Bening
Bening

Ket :
S.T = sangit, warna tetap
S.B = sangit, warna berubah
P.T = pesing, warna tetap
P.B = pesing, warna berubah

4.2 Saran
Pada saat melakukan praktikum tersebut sebaiknya hati-hati karena jika tidak takutnya urine akan tumpah. Dan untuk kedepannya diupayakan lebih dapat mejaga pola makan dan kesehatan agar sistem ekskresi tetap berfungsi dengan baik, dengan kata lain tidak rusak.


DAFTAR PUSTAKA

http://alvyanto.blogspot.com/2010/01/sistem-ekskresi-manusia.html
http://hedisasrawan.blogspot.com/2012/07/sistem-ekskresi-pada-manusia
            rangkuman.html
https://unitedscience.wordpress.com/ipa-3/bab-1-sistem-ekskresi-manusia/
http://www.cpuik.com/2014/11/alat-ekskresi-manusia-dan-fungsinya.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar